Cara Menulis Surat Resmi dan Tidak Resmi Beserta Contoh: Panduan Praktis untuk Pelajar dan Umum
Cara Menulis Surat Resmi dan Tidak Resmi Beserta Contoh: Panduan Praktis untuk Pelajar dan Umum
Halo, teman-teman semua!
Pernah nggak sih kalian dapet tugas dari guru untuk bikin surat resmi atau surat tidak resmi, terus tiba-tiba otak langsung blank? Atau pas pengin nulis surat ke temen lama, malah bingung harus mulai dari mana? Jangan khawatir, kamu nggak sendirian, kok. Banyak banget yang masih suka bingung soal perbedaan antara surat resmi dan tidak resmi—apalagi kalau belum terbiasa nulis surat.
Padahal, kemampuan menulis surat itu penting banget, lho! Nggak cuma buat pelajar yang dapet tugas dari sekolah, tapi juga buat kamu yang aktif di organisasi, kegiatan kampus, atau bahkan nanti ketika udah masuk dunia kerja. Surat itu adalah salah satu bentuk komunikasi tertulis yang udah dipakai sejak lama. Dan walaupun sekarang udah zaman digital, nulis surat masih tetap relevan—baik itu lewat email, atau surat fisik yang dikirim langsung.
Nah, di artikel blog kali ini, aku bakal bahas lengkap dan santai soal cara menulis surat resmi dan tidak resmi, dilengkapi dengan contoh masing-masing yang bisa langsung kamu pakai atau modifikasi sesuai kebutuhan. Jadi, yuk simak penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Surat Resmi?
Surat resmi adalah surat yang ditulis dengan format baku dan digunakan untuk kepentingan formal atau kedinasan. Biasanya, surat ini dibuat oleh lembaga, instansi, sekolah, atau organisasi untuk menyampaikan informasi kepada pihak lain secara resmi. Misalnya, surat undangan rapat, surat pemberitahuan, surat tugas, atau surat izin.
Ciri-Ciri Surat Resmi:
-
Menggunakan bahasa baku, sesuai kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
-
Ada kop surat jika berasal dari lembaga/instansi
-
Memiliki nomor surat, perihal, dan tanggal
-
Menyebutkan penerima surat secara jelas
-
Ditandatangani oleh pihak yang berwenang
-
Ada struktur yang tetap dan formal
Contoh Surat Resmi
Berikut ini contoh surat resmi yang sering digunakan di sekolah, yaitu surat izin tidak masuk sekolah.
SMP Negeri 1 Suka Maju
Jl. Pendidikan No. 10, Jakarta Timur
Telp. (021) 12345678
SURAT IZIN
Jakarta, 8 April 2025
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Wali Kelas IX B
SMP Negeri 1 Suka Maju
di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Putri Aulia
Kelas: IX B
NIS: 2056738
Dengan ini mengajukan permohonan izin tidak dapat mengikuti pelajaran pada hari Senin, 7 April 2025, dikarenakan sedang sakit. Saya memohon pengertian Bapak/Ibu agar saya diberi izin, dan saya berjanji akan mengejar ketertinggalan pelajaran setelah sembuh.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(tanda tangan)
Putri Aulia
Apa Itu Surat Tidak Resmi?
Berbeda dengan surat resmi, surat tidak resmi adalah surat yang ditulis untuk keperluan pribadi dan bersifat santai. Surat ini biasanya ditujukan kepada orang-orang terdekat seperti sahabat, orang tua, atau kerabat. Dalam surat tidak resmi, kamu bebas menggunakan gaya bahasa sehari-hari, bahkan bisa pakai bahasa gaul atau bahasa yang akrab kamu pakai saat ngobrol biasa.
Ciri-Ciri Surat Tidak Resmi:
-
Tidak memiliki kop surat atau nomor surat
-
Menggunakan bahasa bebas, bisa santai dan tidak formal
-
Tidak ada struktur baku yang kaku
-
Isinya lebih personal dan ekspresif
-
Ditujukan untuk orang-orang yang dekat secara hubungan
Contoh Surat Tidak Resmi
Berikut contoh surat tidak resmi yang ditujukan untuk sahabat lama.
Bandung, 8 April 2025
Hai Dini, apa kabar?
Udah lama banget ya kita nggak ngobrol! Aku kangen banget sama kamu. Sejak kamu pindah ke Surabaya, rasanya sekolah jadi sepi. Nggak ada lagi yang suka curhat bareng di jam istirahat, nggak ada lagi yang suka rebutan jajan di kantin. Pokoknya bener-bener beda deh rasanya.
Gimana kabar kamu di sekolah baru? Semoga kamu betah ya di sana, dan udah punya banyak temen seru juga. Kalau aku sih masih di kelas yang sama, dan masih suka ketiduran pas pelajaran Matematika (hehe). Oh ya, kalau liburan nanti kamu pulang ke Bandung, kita harus ketemu ya! Aku pengin banget catch up sama kamu, banyak cerita yang harus diceritain langsung.
Jangan lupa bales surat ini ya, aku tunggu cerita dari kamu!
Salam rindu,
Rani 💌
Perbedaan Surat Resmi dan Tidak Resmi
Biar makin jelas, yuk kita lihat perbandingan antara surat resmi dan tidak resmi lewat tabel berikut ini:
| Aspek | Surat Resmi | Surat Tidak Resmi |
|---|---|---|
| Bahasa | Baku, formal | Bebas, santai, kadang disisipi humor |
| Format | Mengikuti struktur baku | Tidak terikat struktur formal |
| Tujuan | Kepentingan dinas atau kelembagaan | Kepentingan pribadi |
| Penerima | Instansi, guru, atasan, organisasi | Teman, keluarga, sahabat |
| Nada | Serius, profesional | Akrab, personal, hangat |
| Contoh | Surat izin, surat dinas, undangan rapat | Surat sahabat, surat keluarga, surat cinta |
Penutup
Nah, gimana teman-teman? Sekarang kamu udah paham kan bedanya surat resmi dan surat tidak resmi? Keduanya memang sama-sama surat, tapi gaya penulisannya, tujuannya, dan siapa yang jadi penerimanya itu beda banget. Surat resmi harus rapi, terstruktur, dan sopan. Sedangkan surat tidak resmi bisa lebih bebas, santai, dan penuh ekspresi pribadi.
Yang penting, saat menulis surat—baik resmi maupun tidak resmi—kita harus tetap memperhatikan konteks dan tujuan surat itu dibuat. Dengan begitu, pesan yang mau kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh penerimanya.
Semoga artikel ini bisa membantu kamu yang lagi cari referensi tugas sekolah, atau lagi belajar nulis surat buat pertama kalinya. Kalau kamu ngerasa tulisan ini bermanfaat, jangan sungkan buat share ke teman-temanmu ya! Dan kalau kamu mau aku bahas jenis surat lainnya—kayak surat lamaran kerja, surat undangan, atau surat perjanjian—tinggal komen aja di bawah, nanti aku siap bantuin!
Sampai ketemu di artikel blog selanjutnya. Selamat menulis dan semoga suratmu berkesan!
Komentar
Posting Komentar